5 Tindakan Menjaga Sanitasi Lahan Pisang
Banyak petani beranggapan bahwa pencegahan dan pembasmian penyakit tanaman yang paling ampuh adalah menggunakan pestisida. Namun hal tersebut keliru. Sanitasi lahan adalah cara yang efektif untuk mengendalikan penyakit tanaman.
Sanitasi Lahan pada Tanaman Pisang
Sanitasi lahan mencakup segala kegiatan yang dilakukan untuk mencegah penyebaran patogen atau agen penyebaran penyakit. Sanitasi lahan yang konsisten dan efektif bermanfaat untuk meningkatkan peluang untuk mengembangkan tanaman yang sehat.
Sanitasi lahan perlu dilakukan sebelum sampai sesudah masa tanam. Sanitasi lahan dapat dilakukan 45 hari sekali dan meliputi beberapa rangkaian kegiatan, mulai dari pembuatan parit hingga pembersihan alat pertanian. Berikut adalah tindakan-tindakan yang perlu dilakukan dalam sanitasi lahan.
1. Membuat Parit Keliling dan Rorak
Tanah di sekeliling kebun digali dengan lebar 50-60 cm dan kedalaman 40-50 cm untuk dibuat parit. Pembuatan parit ini bertujuan untuk mencegah penularan penyakit, terutama penyakit yang menyebar melalui media tanah.
Selain parit, rorak (lubang) juga dibuat untuk mengumpulkan sisa-sisa tanaman. Umumnya dibuat sebanyak 10 buah rorak per hektar dengan ukuran 1 m3.
2. Membersihkan Alat-alat Pertanian dari Tanah
Alat-alat pertanian yang kotor bisa menjadi sarana penyebaran penyakit, baik dari satu pohon ke pohon lainnya maupun antar kebun. Untuk itu, penting untuk membersihkan alat pertanian sebelum dan sesudah digunakan.
Alat-alat pertanian, seperti cangkul dan pisau perlu disanitasi terlebih dahulu dengan sabun, 70% ethanol ataupun fungisida. Tahap sanitasi ini perlu diulang ketika hendak digunakan ke tanaman lainnya untuk meminimalisir penyebaran penyakit antar tanaman.
Selain alat pertanian, sepatu yang dipakai untuk berkegiatan di kebun juga perlu disanitasi dari tanah untuk mencegah penyebaran bibit penyakit yang berasal dari tanah, seperti Fusarium.
3. Mengendalikan Gulma (Penyiangan)
Sebagian besar gulma dikenal sebagai penyimpan bakteri penyebab penyakit tanaman dan juga serangga. Dengan mengendalikan populasi gulma, tentunya dapat mengurangi populasi bakteri dan serangga vektor pembawa penyakit pada tanaman. Penyiangan dapat dilakukan saat tanaman berusia 1 hingga 5 bulan, terutama pada 3 bulan pertama.
Gulma yang berada di piringan dan gawangan tanaman perlu dibabat rata. Namun perlu diingat bahwa perakaran pisang rata-rata hanya berjarak 15 cm di bawah permukaan tanah sehingga penyiangan jangan dilakukan terlalu dalam. Pengendalian gulma bisa dilakukan secara manual dan menggunakan herbisida bila perlu, seperti pada lahan yang terserang penyakit fusarium dan penyakit darah.
Untuk tanaman berusia 1 hingga 4 bulan bisa menggunakan herbisida dengan bahan aktif ametrin. Untuk tanaman berusia 5 hingga 6 bulan bisa menggunakan herbisida dengan bahan aktif paraquat. Sedangkan untuk tanaman berusia lebih dari 6 bulan bisa menggunakan herbisida dengan bahan aktif glifosat.
4. Memotong Daun yang Telah Rusak
Daun pisang telah rusak perlu dipotong agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman pisang. Kriteria daun pisang yang perlu dipotong, antara lain daun yang telah terserang lebih dari 50% bercak penyakit, daun tua yang telah menguning, dan daun yang menaungi ataupun yang menggesek jantung dan/atau buah yang sedang berkembang.
Setelah dipotong, daun yang terserang penyakit harus segera dibakar agar tidak menularkan penyakit ke tanaman yang sehat. Untuk daun yang tidak terserang penyakit, boleh diletakkan di piringan tanaman untuk dijadikan sebagai bahan organik.
5. Memeriksa Bibit sebelum Ditanam
Sanitasi tidak hanya soal kegiatan pembersihan, namun juga mencakup pemeriksaan kesehatan bibit sebelum ditanam. Bibit dapat membawa penyakit dan juga serangga vektor. Ketika bibit tersebut ditanam pada lahan yang sehat, tentunya dapat menularkan penyakit ke tanaman-tanaman lain yang sehat.
Ketika bibit sudah ditanam, pemeriksaan rutin tetap berlanjut agar gejala penyakit dapat segera dikenali dan dikendalikan.
Sumber: Michigan State University, Monitor, Kementrian Pertanian, Pusat Kajian Budidaya Hortikultura Tropika IPB
Instagram: @hijausurya @hias.idn
Whatsapp: http://bit.ly/wa_hiasidn
Shopee: hias.idn (https://shopee.co.id/hias.idn)
Tokopedia: HiaS Tropical Plants (https://www.tokopedia.com/hiastropical)