Cek pH Tanah Sebelum Terlambat!
pH tanah sangat penting untuk kesehatan tanaman. pH tanah dapat berubah sewaktu-waktu. Untuk itu, penting untuk mengetahui pH tanah terbaik bagi tanaman.
Apa itu pH tanah?
pH (power of hydrogen) tanah menunjukkan tingkat asam dan basa dari tanah. pH tanah memiliki nilai 0 hingga 14 dan bisa dikelompokkan menjadi 3 kelas:
1. Kurang dari 6,5 : asam, tanah dengan pH di bawah 5,5 termasuk sangat asam
2. 6,5 hingga 7,5 : netral
3. Lebih dari 7,5 : basa
Tanah umumnya memiliki pH antara 3,5 hingga 10. Pada daerah dengan intensitas hujan yang tinggi, pH tanah berada di kisaran 5 hingga 7, sedangkan pada daerah yang kering memiliki pH tanah antara 6,5 hingga 9.
Mengapa pH Tanah Sangat Penting bagi Tanaman?
pH tanah mempengaruhi jumlah nutrisi (zat hara) yang tersedia bagi tanaman. Beberapa zat hara tersedia lebih banyak pada kondisi asam, dan ada pula zat hara yang tersedia lebih banyak pada kondisi basa.
Namun sebagian besar zat hara tersedia bagi tanaman pada kondisi pH tanah mendekati netral, yakni sekitar 5,5 hingga 7,5.
Tanaman yang tumbuh di tanah yang terlalu asam (pH di bawah 5,5) cenderung memiliki pertumbuhan yang buruk karena keracunan (kadar aluminium dan mangan yang terlalu tinggi), serta kekurangan zat hara esensial (fosfor, kalsium, natrium, dan magnesium).
Nilai pH yang tinggi (pH lebih dari 7,5) menyebabkan tanah sulit untuk menyerap zat hara serta kekurangan beberapa zat hara, seperti zinc, boron, mangan, dan zat tembaga. Namun di sisi lain mengandung garam (sodium), kalsium, dan magnesium yang tinggi.
pH tanah juga bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman lewat aktivitas bakteri tanah. Pada tanah yang sangat asam, aktivitas bakteri pengurai zat organik akan terhalang sehingga menyebabkan menumpuknya zat organik dan terikatnya zat hara, seperti nitrogen.
Penyebab berubahnya pH tanah
Nilai pH tanah ditentukan dari komposisi batuan mineral yang hancur dan akhirnya membentuk tanah.
Setelah tanah terbentuk, nilai pH masih bisa berubah. Perubahan tersebut bisa disebabkan oleh iklim, vegetasi, kondisi tanah, waktu, serta beberapa kegiatan pertanian.
Perubahan tanah menjadi asam bisa disebabkan oleh:
1. Air hujan, bisa menguras zat hara (kalsium, magnesium, kalium, dan natrium) dari tanah
2. Genangan air yang dibiarkan begitu saja pada lahan
3. Karbon dioksida yang berasal dari penguraian bahan organik dan pernapasan akar. Ketika terlarut dalam air akan membentuk asam organik yang lemah
4. Pembentukan asam organik dan anorganik kuat, seperti asam nitrat dan asam sulfur. Berasal dari penguraian bahan organik dan oksidasi dari pupuk berbahan dasar amonium dan sulfur.
Perubahan tanah menjadi basa dapat disebabkan oleh:
1. Air yang digunakan untuk menyiram adalah air keras yang tinggi mineral
2. Pemberian pupuk yang mengandung kalium nitrat ataupun kalsium yang berlebihan
Cara Mengukur pH Tanah
pH tanah dapat diukur lewat berbagai media. Alat ukur pH tanah yang paling akurat adalah pH meter. Alat ini mampu menunjukkan nilai pH tanah hingga nilai desimalnya, berbeda dengan media lain (seperti kertas lakmus) yang hanya menunjukkan apakah tanah asam atau basa.
Cara menggunakan pH meter pun sangat mudah. Tinggal tancapkan saja pH meter ke tanah yang hendak diuji nilai pH-nya. Secara instan, angka pH pun akan muncul pada layar kecil di pH meter.
Cara Mengatur pH Tanah
Setelah mengetahui nilai pH tanah, perlu diketahui juga tekstur dari tanah sebelum pengaturan pH tanah dilakukan. Dibutuhkan bahan yang lebih banyak untuk mengubah nilai pH pada tanah liat dibandingkan tanah pasir. Tekstur liat yang padat membuat tanah lebih kebal terhadap perubahan pH.
Umumnya, kapur diberikan pada tanah yang asam untuk meningkatkan pH. Untuk tanah yang basa, biasanya diberikan sulfur yang asam untuk menurunkan pH.
Kapur dan sulfur tersedia dalam bentuk bubuk maupun pelet. Sebaiknya gunakan yang berbentuk pelet karena lebih mudah disebar secara merata dan tidak beresiko menyebabkan masalah kesehatan.
Kapur biasanya hanya mengandung kalsium karbonat murni. Namun ada juga dolomit yang merupakan campuran dari kalsium karbonat dan magnesium. Dolomit tidak hanya berfungsi untuk menetralkan tanah yang asam, tetapi juga memberikan magnesium untuk tanah.
Zat kapur juga bermanfaat untuk meningkatkan ketersediaan fosfor bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, zat kapur dapat meningkatkan ketersediaan nitrogen dengan mempercepat proses penguraian bahan organik.
Sumber: qld, esf, greenspherelawn, Finegardening, Dinas Pertanian
Instagram: @hijausurya @hias.idn
Whatsapp: https://wa.me/message/5555JDPJSPZ2G1
Shopee: hias.idn (https://shopee.co.id/hias.idn)
Tokopedia: HiaS Tropical Plants (https://www.tokopedia.com/hiastropical)