Mengenal BBTV, Penyebab Penyakit Kerdil Pisang
Penyakit kerdil pada pohon pisang merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kerusakan fatal bagi tanaman pisang, mulai dari pertumbuhan daun hingga ke produksi buah pisang. Kenali penyebab dan ciri-ciri dari penyakit kerdil agar pembasmian bisa segera dilakukan.
Penyebab dan Penyebaran Penyakit Kerdil Pisang
Penyakit kerdil pada tanaman pisang disebut juga sebagai banana bunchy top virus (BBTV). Penyakit ini disebabkan oleh Musa Virus 1 (Magee) Smith atau Banana Virus 1. Johnson.
Kutu Daun (Sumber: promusa)
Virus kerdil pisang disebarkan dari satu pohon ke pohon lainnya lewat kutu daun (Pentalonia nigronervosa Coq.). Kutu daun berukuran kecil dan memiliki bentuk tubuh oval berwarna coklat kemerahan. Kutu daun berubah menjadi vektor (pembawa) virus ketika menghisap getah dari tanaman pisang yang telah terinfeksi BBTV, lalu berpindah dan menghisap getah tanaman yang sehat.
Virus dapat bertahan hidup di dalam tubuh kutu daun selama 13-20 hari. Kutu daun sering ditemukan di beberapa bagian dari pohon pisang, antara lain di sisi bawah daun pisang tua, di daun pisang muda dan anakannya, hingga pada permukaan tanah di sekitar dasar pohon pisang. Di dataran tinggi, penyebaran kutu daun lebih baik sehingga resiko penularan BBTV juga lebih tinggi.
BBTV juga dapat menyebar lewat bagian tanaman yang telah terinfeksi virus, seperti anakan pisang. Tidak seperti penyakit lainnya, virus kerdil pisang tidak dapat ditularkan melalui alat pertanian ataupun cairan tanaman yang sakit. Penyebaran penyakit kerdil pisang didukung oleh hujan, suhu tinggi, tanah yang subur, serta keadaan yang terlindungi.
Kerugian Akibat Penyakit Kerdil Pisang
BBTV merupakan penyakit pisang yang serius karena pohon yang terinfeksi virus ini tidak bisa menghasilkan buah dan akhirnya akan menyebabkan penurunan produksi buah pisang. Ketika pohon terjangkit BBTV, maka pohon tersebut sudah tidak bisa disembuhkan seperti sedia kala.
Gejala Penyakit Kerdil Pisang
Sesuai dengan namanya, gejala penyakit kerdil yang paling mencolok adalah pohon yang pendek dengan luas daun yang sempit. Namun gejala BBTV bervariasi tergantung tingkat infeksi dan umur tanaman.
Garis-garis hijau tua pada daun (Sumber: promusa)
Pada awal infeksi, gejala yang muncul adalah adanya garis-garis atau titik hijau tua yang terputus-putus pada pembuluh bagian bawah daun baru, pelepah, serta tangkai daun. Garis-garis ini disebut juga sebagai pola kode Morse.
Garis huruf J pada daun pisang (Sumber: Department of Primary Industries)
Jika lapisan lilin di bagian tulang daun dihilangkan, maka akan terlihat garis-garis melengkung seperti huruf J. Garis-garis ini lebih mudah terlihat dari permukaan bawah daun dengan mengarahkan daun ke cahaya matahari.
Pada saat infeksi BBTV semakin parah, setiap daun baru yang muncul akan semakin pendek dan kurus serta lebih tegak daripada daun muda pada umumnya. Selain itu, tepian daun juga menguning dan mengering sehingga daun menjadi rapuh dan mudah patah.
Buah pisang kerdil akibat BBTV (Sumber: promusa)
Apabila tanaman pisang terinfeksi BBTV pada akhir masa pertumbuhan, makan pohon masih memiliki kemungkinan untuk menghasilkan tandan pisang. Namun ukurannya kecil dan bentuknya tidak proporsional sehingga tidak layak untuk dipasarkan.
Cara Pengendalian Penyakit Kerdil Pisang
Tidak ada cara untuk menyembuhkan pohon pisang yang telah terinfeksi BBTV. Satu-satunya cara pengendaliannya adalah dengan menghilangkan pohon yang terinfeksi secepat mungkin, termasuk anakannya agar tidak ada tunas yang dapat hidup.
Pengendalian secara kimiawi juga dapat dilakukan untuk membasmi BBTV dari suatu lahan. Pengendalian diawali dengan menginjeksi herbisida pada pohon untuk mematikan sel-sel dalam pohon. Dilanjutkan dengan pemberian insektisida untuk membunuh kutu daun.
Cara Pencegahan Penyakit Kerdil Pisang
Lebih baik mencegah karena BBTV tidak bisa diobati. Berbagai tindakan bisa dilakukan untuk mencegah infeksi BBTV pada pohon pisang.
Tindakan yang pertama adalah memilih bibit pisang kultur jaringan yang terjamin bebas dari BBTV. Tindakan yang kedua adalah menyemprotkan insektisida sistemik dan kontak secara bergantian, terutama saat pohon masih muda.
Tindakan yang ketiga adalah sanitasi atau eradikasi dengan membersihkan tanaman inang secara berkala dari daun kering yang masih menempel pada pohon. Pembersihan daun kering ini bertujuan agar semut (yang cenderung melindungi kutu daun dari serangan serangga lainnya) tidak membuat sarang di bawah daun kering tersebut.
Sumber: promusa, Direktorat Perlindungan Hortikultura, Business Queensland, Department of Primary Industries
Instagram: @hijausurya @hias.idn
Whatsapp: http://bit.ly/wa_hiasidn
Shopee: hias.idn (https://shopee.co.id/hias.idn)
Tokopedia: HiaS Tropical Plants (https://www.tokopedia.com/hiastropical)