Putus Siklus Hidup Fusarium Pohon Pisang lewat Rotasi Tanaman
Secara mengejutkan, jamur Fusarium yang mematikan tidak akan pernah benar-benar hilang dari lahan yang telah terinfeksi. Namun ada satu cara untuk memutus siklus hidup fusarium, yaitu dengan rotasi tanaman.
Apa itu Fusarium?
Fusarium adalah jamur patogen penyebab penyakit layu pada pohon pisang atau sering disebut sebagai penyakit Panama. Jamur ini menyebar lewat pergerakan tanah dan dari peralatan yang tidak steril dan sudah terkontaminasi oleh jamur.
Fusarium menyerang sistem akar dan batang dari pohon pisang, menghambat saluran air dan menyebabkan daun menguning, kering, dan akhirnya rontok. Fusarium juga bisa menyebabkan pembusukan pada akar dan buah.
Efek yang ditimbulkan oleh infeksi Fusarium sangat serius karena jamur ini bisa menghasilkan klamidospora yang bisa bertahan hidup kondisi ekstrim dan terus berkembangbiak di dalam tanah hingga 30 tahun. Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan karena bisa mengancam ketersediaan pisang di pasaran.
Terdapat kurang lebih 120 jenis fusarium, di mana masing-masing hanya bisa menginfeksi jenis tanaman tertentu. Sebagai contoh, penyakit Panama pada pohon pisang disebabkan oleh Fusarium oxysporum. Fusarium jenis ini hanya bisa menginfeksi pisang sehingga jika tanaman lainnya kebal terhadap fusarium jenis ini.
Rotasi Tanaman sebagai Solusi Serangan Fusarium
Rotasi tanaman adalah salah satu strategi pertanian untuk menanam varietas tanaman yang berbeda dari yang biasanya ditanam pada lahan tersebut.
Seperti disebutkan sebelumnya, fusarium menginfeksi tanaman secara spesifik dan akan terus berada pada lahan dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, rotasi tanaman bisa menekan siklus hidup Fusarium, yaitu dengan cara memilih tanaman yang resisten terhadap Fusarium.
Beberapa penelitian sudah membuktikan bahwa tanaman cabai, tebu, kundur, labu, nenas, dan padi bisa menekan siklus hidup fusarium dibandingkan lahan yang terus menerus ditanami pohon pisang. Lahan yang terinfeksi Fusarium pun bisa lebih cepat layak untuk ditanam pohon pisang kembali.
Dalam memilih tanaman rotasi, perlu dipertimbangkan juga lama panen, biaya, serta ketersediaan pembeli hasil panen. Tanaman rotasi di atas masing-masing memiliki kekurangan. Sebagai contoh, lahan sawah untuk padi terlalu lembab bagi pohon pisang atau panen nenas yang terlalu lama sekitar 1,5 hingga 2 tahun.
Untuk itu, disarankan untuk menggunakan jagung saja sebagai tanaman rotasi. Jagung memiliki siklus hidup yang cukup singkat, yaitu 3 hingga 4 bulan. Selain itu, permintaan akan jagung juga tergolong tinggi, baik dikonsumsi sebagai bahan pangan ataupun dijadikan pakan ternak.
Rotasi tanaman bisa menekan siklus hidup fusarium dengan cara meningkatkan aktivitas populasi mikroba yang menguntungkan bagi tanah. Meningkatnya aktivitas mikroba akan melindungi akar tanaman dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme penyebab penyakit.
Intinya, Fusarium tidak bisa menginfeksi tanaman rotasi dan dalam waktu yang sama juga harus bersaing dengan mikroba menguntungkan untuk mendapatkan nutrisi. Hal inilah yang menyebabkan perlahan-lahan kadar Fusarium dalam tanah akan menurun.
Sumber:
- Hong, S., Jv, H., Lu, M., Wang, B., Zhao, Y., & Ruan, Y. (2020). Significant decline in banana Fusarium wilt disease is associated with soil microbiome reconstruction under chilli pepper-banana rotation. European Journal of Soil Biology, 97, 103154. doi:10.1016/j.ejsobi.2020.103154
- Fan, P., Lai, C., Yang, J., Hong, S., Yang, Y., Wang, Q., … Ruan, Y. (2020). Crop rotation suppresses soil-borne Fusarium wilt of banana and alters microbial communities. Archives of Agronomy and Soil Science, 1–13. doi:10.1080/03650340.2020.1839058
Instagram: @hijausurya @hias.idn
Whatsapp: http://bit.ly/wa_hiasidn
Shopee: hias.idn (https://shopee.co.id/hias.idn)
Tokopedia: HiaS Tropical Plants (https://www.tokopedia.com/hiastropical)