Repotting Tanaman Hias, Kapan dan Cara yang Tepat
Repotting adalah pemindahan tanaman hias ke pot baru yang lebih besar. Layaknya kita yang senang pindah ke rumah yang lebih besar, tanaman pun akan senang pindah ke pot baru yang lebih besar. Dengan repotting, akar tanaman mendapat ruang tumbuh yang lebih luas dan juga nutrisi baru dari media tanam.
Apakah repotting bisa dilakukan setiap saat? Bagaimana cara repotting yang tepat agar tidak merusak tanaman?
Tergantung Jenis Tanaman
Ada tanaman yang tumbuh dengan cepat dan ada pula yang lambat. Untuk tanaman yang pertumbuhannya cepat, seperti tanaman karet kebo (ficus), perlu di-repotting sekali dalam setahun. Sementara itu, tanaman yang pertumbuhannya lambat, seperti monstera variegata hanya perlu di-repotting sekali dalam 2 tahun.
Ketika Media Tanam Sudah Tidak Lembab
Tidak hanya memindahkan tanaman ke pot baru, repotting sering kali juga disertai dengan penggantian media tanam yang baru.
Media tanam yang lembab penting untuk menjaga kelembaban dan menyediakan nutrisi bagi tanaman. Media tanam wajib diganti apabila media tanam tetap kering walaupun baru disiram sehingga tanaman tetap sehat.
Ketika Akar Tumbuh ke Luar Pot
Salah satu indikator yang paling jelas bahwa tanaman perlu segera di-repotting. Jika akar sudah terlihat muncul keluar dari pot, artinya tanaman butuh ruang tumbuh yang lebih luas dengan repotting ke pot yang lebih besar.
Langkah Repotting Tanaman Hias
1. Siapkan Pot Baru
Dalam pemilihan ukuran pot juga harus pas. Idealnya, pot baru berdiameter 5 cm lebih besar dibandingkan pot sebelumnya.
Jika ukuran pot lebih kecil malah menghambat pertumbuhan akar. Sebaliknya, jika ukuran pot terlalu besar, tanaman akan lebih fokus untuk menumbuhkan akar dibandingkan daunnya sehingga tanaman terlihat kurang lebat.
2. Siapkan Tanaman
Jangan langsung cabut tanaman dari pot. Sebaiknya, ketuk-ketuk sekeliling pot agar media tanam yang menempel pada pot bisa terlepas. Lalu balik pot dan keluarkan tanaman secara perlahan. Bisa juga sambil ditarik pelan jika tanaman susah untuk dikeluarkan dari pot.
3. Perhatikan Akar Tanaman
Setelah tanaman terlepas dari pot lama, singkirkan tanah yang masih menempel pada akar, bisa menggunakan tangan ataupun garpu. Potong akar busuk, lembek, berwarna hitam, atau terlalu panjang sehingga hanya akar sehat yang ditanam ke pot baru.
Ingat untuk seka pisau atau gunting terlebih dahulu dengan alkohol sebelum memotong akar untuk menghindari kontaminasi bakteri.
4. Gunakan Media Tanam Baru
Nutrisi pada media tanam akan hilang seiring berjalannya waktu. Untuk itu, disarankan untuk mengganti media tanam ketika repotting agar tanaman mendapat asupan nutrisi baru.
Tanaman tidak menyukai media tanam yang terlalu padat. Media tanam yang paling bagus berupa campuran dari tanah, sekam bakar, dan kompos. Alternatif lainnya adalah menggunakan cocopeat, yaitu media tanam dari bahan organik yang memiliki daya serap tinggi dibandingkan tanah.
5. Pindahkan Tanaman Ke Pot Baru
Tempatkan tanaman pada tengah pot, kemudian isi ruang kosong dengan media tanam yang telah disiapkan. Jangan tanam terlalu dalam karena tanaman bisa tumbang.
Setelah pot penuh, tekan-tekan media tanam dan ketuk pot secara perlahan agar tidak ada rongga udara di dalam pot.
6. Siram Tanaman
Siram tanaman secara menyeluruh hingga air mengalir keluar dari dasar pot. Jangan gunakan aliran air yang deras karena akar tanaman belum benar-benar menyatu dengan media tanam.
Sumber: thespruce.com, voi.id
Instagram: @hijausurya @hias.idn
Whatsapp: http://bit.ly/wa_hiasidn
Shopee: hias.idn (https://shopee.co.id/hias.idn)
Tokopedia: HiaS Tropical Plants (https://www.tokopedia.com/hiastropical)